Sabtu, 17 Mei 2014

Kasih Sayang Rasulullah kepada Orang Sakit

Dari buku Keajaiban Cinta Rasul

Tak ada manusia yang dapat hidup seorang diri. Setiap manusia pasti membutuhkan manusia lain. Islam tak hanya mengajarkan habluminallah, tetapi juga habluminannas. Salah satu bentuk habluminannas ini adalah mengunjungi orang yang sedang sakit.
Rasulullah Saw. telah mencontohkan hal ini. Dalam salah satu hadis, beliau menetapkan bahwa menjenguk orang sakit adalah kewajiban seorang muslim terhadap muslim yang lain. Menjenguk orang yang sakit ini bertujuan untuk memberikan rasa kasih sayang dan cinta kepada si sakit dan keluarganya, serta turut merasakan kesusahan mereka sehingga mengurangi kesusahan di hati mereka.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, sahabat Abdullah bin Umar r.a. menuturkan bahwa Sa’ad bin Ubadah sedang sakit. Lalu Rasulullah dan beberapa sahabat mengunjunginya. Ketika beliau masuk dan menemui keluarga Sa’ad bin Ubadah r.a., beliau bertanya,
“Apakah ia sudah sembuh?” Keluarganya menjawab, “Belum, wahai Rasulullah.” Rasulullah pun menangis mendengarnya.
Pada kesempatan lain, Rasulullah Saw. mengunjungi Ummu Ala, seorang shahabiyah yang sedang sakit. Beliau bersabda, “Bergembiralah, wahai Ummu Ala, sebab Allah akan menghapus dosa-dosa seorang muslim dengan sakit seperti api yang menghapus kotoran emas dan perak.” (HR Abu Dawud)

Rasulullah tak sekadar mengunjungi orang yang sakit, tetapi juga mendoakan kesembuhan bagi si sakit. “Hilangkanlah penyakitnya, wahai Rabb manusia. Sembuhkanlah. Engkaulah Maha Penyembuh. Tiada kesembuhan selain kesembuhan darimu. Kesembuhan yang tidak mendatangkan penyakit lagi.” (HR Bukhari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar