Syeikh Abdul Qadir Al Jailani sewaktu mudanya gemar menuntut ilmu agama. Suatu ketika bersama dua orang temannya yang
juga teman seperjuangan di dalam menuntut ilmu mendapat khabar bahwa
akan datang salah seorang ulama besar, salah seorang Wali min Auliaillah
ke kotanya. Ketiganya sepakat untuk menemui salah seorang tokoh ulama
besar yang sudah sangat masyhur di saat itu
Salah seorang teman Syeikh
Abdul Qadir berkata "Aku ingin bertanya kepada ulama tersebut dengan
pertanyaan begini..begitu, pertanyaan yang sangat sulit untuk di jawab
katanya seorang ulama besar, pasti ia akan mampu menjawabnya, dan aku
ingin tahu sampai seberapa dalam ilmunya". Teman kedua berkata "Aku sih
cuma pengen
tahu tampang si ulama besar yang sudah sangat kesohor
itu seperti apa sih tampangnya", "Engkau Abdul Qadir apa maksud dan
tujuanmu?" bertanya kedua temannya
Syeikh Abdul Qadir menjawab
"Saya datang ingin menemui ulama tersebut hanya ingin bertabarrukan saja
mengambil barakah saja...cukup
Temannya yang pertama segera
menyiapkan beberapa pertanyaan yang sangat sulit untuk di tanyakan
kepadanya, temannya yang kedua semakin ingin cepat-cepat melihat seperti
apa sih tampang ulama besar tersebut? Lalu ketiga segera berangkat
menuju tempat dimana ulama besar tersebut menginap, sesampainya di sana,
belum sempat bertanya, si ulama tersebut dengan karunia Allah dapat
membaca keinginan si penanya,..Hah...engkau ingin bertanya
begini..begitu ya?
Jawabannya adalah ..bla..bla...terus dijawabnya
sekaligus di sebut apa pertanyaannya, kaget teman pertama tersebut,
tidak menyangka semuanya bagaikan ia di telanjangi bulat-bulat di
hadapannya. Berkata ulama tersebut ”Wahai engkau anak
muda, kelak engkau akan terjerumus kepada budak dunia
Lalu ulama tersebut berkata kepada pemuda kedua "Engkau ingin melihat
ku, ketahuilah wahai anak muda, kelak engkau akan keluar dari agama
islam
Lalu si ulama memandang tajam kepada pemuda ketiga Syeikh
Abdul Qadir Jaelani "Wahai anak muda kelak kakimu akan berada di pundak
para wali Allah"
Waktu terus bergulir, pemuda pertama sukses
dalam hal agama, suatu ketika ia diangkat untuk memimpin menjaga harta
faqir, miskin dan anak yatim, ia terus tergoda oleh harta sehingga ia
terjerumus ke dalam keduniawian, menjadi budak dunia. Ia sulit mengelak
akibat dulu ketika mudanya punya niat yang buruk terhadap
kekasih-kekasih Allah, taqdir buruk telah menimpanya hingga ia wafat
dalam keadaan Su`ul Khatimah..Naudzubillah
Pemuda kedua sukses
menjadi Da`i terkenal, banyak umat tercerahkan oleh nasehat-nasehat
agamanya. Suatu ketika ketika ia sedang memberikan ceramah agama,
lewatlah seorang wanita cantik dan tiba-tiba ia sangat berhasrat
kepadanya. Selesai ceramah buru-buru ia ikuti kemana si wanita itu
pergi. Ketika sampai di depan pintu rumahnya, segera ia menyapa si
wanita dan berniat ingin menikahinya. Si wanita berkata "Wahai syeikh,
aku ini beragama non muslim, sedangkan engkau adalah muslim, mustahil
engkau dapat menikahiku". Lalu si pemuda kedua berfikir aku masuk
agamanya saja setelah itu kau kembali lagi ke islam. Pemuda tersebut
berkata "Baiklah izinkan aku menikahimu malam ini juga, aku akan masuk
ke dalam agamamu, panggilkan ayahmu, katakan ada seorang pemuda yang
akan menikahimu"
Lalu si wanita masuk ke dalam rumahnya,belum
sempat si pemuda menikah, datanglah malaikat pencabut nyawa dan segera
mencabut nyawanya, wafatlah pemuda kedua dalam
keadaan Su`ul Khatimah
Kisah selanjutnya sudah sangat masyhur bahwa Syeikh Abdul Qadir Jaelani
di saat itu maqom kewaliannya sangatlah tinggi sehingga kakinya berada
di pundak seluruh para wali Allah Subhanahuwata`ala (AlHabib Syafiq bin
Syaikh Abubakar bin Salim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar