Apakah ikan yang hidup diair laut rasanya asin ?
Tidak juga. Karena ternyata walaupun air laut itu asin, tubuh ikan
tidak ikut menjadi asin, mengapa ? Jawabannya sangat sederhana, Karena
ikan itu hidup. Coba kalau mati, sedikit saja ditaburi garam, maka
seluruh tubuhnya akan menjadi asin. Jadilah ikan asin yang sangat
digemari oleh masyarakat.
Begitu juga hati. Hati yang hidup tidak akan mempan dipengaruhi
oleh keburukan. Sedahsyat apapun godaan diluar, seseorang dengan hati
yang hidup tidak akan larut dalam kemaksiatan. Akan tetapi, kalau
hatinya mati, sedikit saja godaan menerpa, maka dengan mudahnya dia akan
terkontaminasi.
Rasulullah SAW mengajarkan salah satu cara untuk menghidupkan hati, yaitu dengan Zikrul Maut.
Orang – orang yang sangat jarang ingat akan kematian, cenderung
berpeluang akrab dengan kemaksiatan. Karena hatinya sudah mengeras.
Sayangnya kita sering alergi jika mendengar kata kematian. Mengapa
demikian ? Karena kita terlalu senang dan mencintai dunia ini, sehingga
enggan berpisah dengannya.
Seringkali hati kita tidak tergugah
dengan beberapa kematian yang dialami saudara sendiri, apalagi orang
lain yang mengalaminya. Seharusnya kematian itu menjadi pengingat.
Ketika Rasulullah ditanya tentang siapa orang yang paling cerdas??
Beliau menjawab : Orang yang paling cerdas bukanlah orang banyak gelar
dan banyak ilmu, melainkan orang yang paling banyak ingat mati dan yang
paling mempersiapkan diri untuk mati.
Kita memang tidak tahu
kapan giliran kita. Karena ketidak tahuan inilah kita harus selalu
mempersiapkan diri agar jika saat itu tiba kita telah siap dalam segala
hal. Niat harus selalu lurus dan ikhtiar dijalan Allah terus berlanjut.
Banyak jalan menuju maut. kita tidak usah takut. Kalau belum sampai
pada waktunya, kita tidak bakalan meninggal. Pergi kemedan perang tidak
lantas menjadikan umur kita pendek. Namun yang pasti kita akan
mendatangi tempat kematian kita, dengan cara berbeda – beda. Jangan
risaukan kematian. Tetapi risaukanlah jika ternyata kita tidak memiliki
bekal yang cukup untuk menghadapinya.
Orang yang paling banyak
mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah
mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.
“Ya Allah, berilah
aku kehidupan apabila kehidupan tersebut memang lebih baik bagiku dan
matikanlah aku apabila kematian tersebut memang lebih baik untukku.”
(HR. Al-Bukhari no. 5671 dan Muslim no. 2680) Aamiin.
Asslamu'alaikum,
BalasHapustulisan ini mengingatkan (menasehati)saya
Terima kasih