Senin, 16 Juni 2014

R 2

Ketahuilah bahwa kita kini berada di akhir bulan Sya'ban. Dengan berakhirnya bulan Sya'ban ini kita akan bertemu dengan satu bulan yang dinanti-nantikan oleh umat Islam seluruh dunia yaitu bulan Ramadhan yang penuh berkah. Kita akan menyambut kedatangan bulan mulia tersebut dengan gembira karena didalamnya terdapat kelebihan dan keutamaan yang tidak ada pada bulan-bulan yang lain. Apakah kita sudah melakukan persiapan-persiapan dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan dan bagaimanakan persiapan kita untuk menyambut bulan mulia tersebut? Kita bersyukur kepada Allah s.w.t. karena dengan nikmat kesehatan, kesejahteraan, ketenteraman, keamanan dan dipanjangkannya usia kita, maka kita masih bisa berjumpa lagi dengan Ramadhan kali ini dan dapat melaksanakan ibadah puasa yang menjadi salah satu kewajiban kita. Allah berfirman:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡڪُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِڪُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ (١٨٣(
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (183)

Rasulullah s.a.w. dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah r.a.

"قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ الله عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ فِيْهِ يُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتَغُلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ، فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ, مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ ".
Sesungguhnya telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, yaitu bulan yang diberkati, Allah mewajibkan kepada kalian puasa di dalamnya, di dalamnya terbuka pintu-pintu sorga dan tertutup pintu-pintu neraka Jahim dan di dalamnya dibelenggu para setan, di dalamnya terdapat malam yang lebih utama dari seribu bukan. Barangsiapa yang tidak diberikan kepadanya kebaikan selama bulan tersebut berarti telah tidak diberikan kepadanya segala bentuk kebaikan"

Memberikan ucapan selamat atas kedatangan bulan Ramadhan yang diberkati. Ketika bulan Ramadhan datang, Rasulullah s.a.w. mengucapkan selamat kepada para sahabat dengan ungkapan:

"أَتَاكُمْ رَمَضَانُ سَيِّدُ الشُّهُوْرِ فَمَرْحَبًا بِهِ وَأَهْلاً، جَاءَ شَهْرُ الصِّيَامِ  بِالْبَرَكَاتِ فَأَكْرِمْ بِهِ مِنْ زَائِرِ هُوَاتٍ." 
(حديث رواية الطبراني)

"Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, pemimpin segala bulan, maka selamat datang kepadanya. Telah datang bulan puasa dengan membawa beragam keberkahan, maka alangkah mulianya tamu yang datang itu"

Sebagaimana kita ketahui, ibadah puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim dengan penuh tanggung jawab. Ibadah yang hanya sebulan dalam setahun ini sering dijadikan tolak ukur dan ujian bagi keimanan dan ketaqwaan hamba kepada Tuhannya. Maka kita dapati berbagai perasaan yang beragam di kalangan umat Islam dalam menyambut bulan puasa ini. Ada yang begitu gembira meluap-luap dan penuh semangat, tetapi juga ada pula yang sebaliknya merasa resah dan kuatir serta ada pula yang berperasaan biasa-biasa saja cuek dan tidak peduli.

Selayaknya kita menyambut bulan ini dengan perasaan yang wajar namun logis, agar kita masuk dalam golongan orang-orang yang diberi kekuatan dan kesabaran dalam menjalankan ibadah puasa sebulan penuh. Perasaan tersebut harus direalisasikan dalam bentuk mempersiapkan diri secara fisik, mental dan spiritual.
Persiapan fisik adalah dengan menanamkan paradigma bahwa kesehatan jasmani adalah penting. Maka Islam menuntut umatnya agar menjaga kesehatan supaya senantiasa kuat, bertenaga dan bebas dari penyakit. Upaya menjaga fisik agar sehat dan tidak sakit adalah dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, namun halal dan bersih serta menjauhi makanan yang kurang sehat, kotor apalagi yang diharamkan oleh agama. Allah berfirman:
وَكُلُواْ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَـٰلاً۬ طَيِّبً۬ا‌ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِىٓ أَنتُم بِهِۦ مُؤۡمِنُونَ (٨٨(
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. (88)

Persiapan mental artinya mari kita sambut kedatangan bulan Ramadhan dengan penuh rasa syukur kepada Allah dan dengan kegembiraan. Hendaklah kita tanamkan tekad dan niat kita untuk memberbaiki diri, memperbaiki ibadah puasa kita agar lebih baik dari sebelumnya.
Persiapan secara spiritual, adalah membekali diri kita dengan ketentuan, aturan dan hukum-hukum puasa, adab dan etikanya serta amalan-amalan yang biasa dilakukan oleh Rasulullah s.a.w. selama bulan puasa.
Di samping itu, hendaklah kita berusaha membersihkan hati kita dari sifat-sifat tercela seperti sombong, takabbur, dengki, tamak dan sifat-sifat hina lainnya agar ibadah yang kita laksanakan diterima oleh Allah s.w.t.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,


Ada beberapa ajaran Rasulullah s.a.w. yang penting untuk kita teladani dalam menyambut bulan suci Ramadhan, yaitu:
Pertama: kita dituntut untuk mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah s.a.w. dengan memperbanyak amal salih dan meninggalkan maksiat;
Kedua: Kita dituntut untuk mempererat tali silaturrahmi antar kita, baik dengan keluarga, handai taulan, sahabat tetangga kita;
Ketiga: Kita dituntut untuk memperbanyak sedekah dan membantu mereka yang memerlukan bantuan agar mereka juga dapat melaksanakan puasa dan menikmati kegembiraan bersama Ramadhan;

Keempat: Kita dianjurkan untuk meramaikan masjid-masjid dan musholla-muhsolla dengan berbagai ibadah seperti sholat tarawih berjamaan dan membaca al-Quran baik sendiri maupun kolektif.
Kelima: Kita dianjurkan untuk menghidupkan semangat persatuan dan kesatuan antar kita selama bulan Ramadhan. Rasa lapar kita adalah ajakan untuk bersolidaritas dengan sebagian saudara-saudara kita yang setiap saat dilanda kelaparan dan kesusahan hidup.
Semoga kita menjadi sebaik-baik umat selama bulan Ramadhan mendatang


Amal-amal digandakan di bulan Ramadhan

Sehingga amal yg sama kita kerjakan di bulan lain akan diganjar dgn lbh besar bila dilakukan di bulan Ramadhan. Dalam salah satu hadits disebutkan:
عَنْ سَلْمَان الفَارِسِيdمَرْفُوعاً : مَنْ تَطَوَّعَ فيِ شَهْرِ رَمَضَان بِخَصْلَةٍ مِنْ خِصَالِ الخَيْرِكَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاُه، وَمَنْ أَدَّى فِيْهِ فَرِيْضَةً كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ
Dari Salman Al-Farisy radhiyallahu ‘anhu yg diriwayatkan secara marfu’, “Siapa yg mengerjakan amal sunnah meski kecil, sama seperti orang yg mengerjakan amal fardhu. Siapa yg mengerjakan amal fardhu, seperti mengerjakan 70 amal fardhu.”(Hadis Riwayat: Al-Baihaqi)
عَنْ أَنَسٍ  مَرْفُوعاً: أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ فيِ رَمَضَان
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu yg diriwayatkan secara marfu’, “Sedekah yg paling afdhal adl yg diberikan di bulan Ramadhan.” (HR Tirmizy)
Kesempatan beramal kecil tapi diganjar dgn pahala yg besar jarang-jarang terjadi. Bulan Ramadhan ini ibarat bulan diskon gede-gedean atau cuci gudang. Bagaimana kita tdk bergembira?

Setan dibelenggu di bulan Ramadhan

Sehingga kita punya lahan yg lbh luas utk mengisinya dgn berbagai amal kebajikan. Untuk selama sebulan, syetan akan tdk kebagian lapak.
Tentu kita gembira dgn datangnya Ramadhan, karena musuh kita berkurang jumlahnya & kita bisa puas-puaskan utk beramal shalih, berdakwah, mencari ilmu & mengajarkannya. Kesempatan syetan ‘cuti’ sebulan penuh ini hanya terjadi di bulan Ramadhan, bagaimana kita tdk bergembira?

Diriwayatkan oleh Bukhari, no. 1899. Muslim, no. 1079, dari Abu Hurairah radhiallahu ’anhu,  sesungguhnya Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ ، وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ
“Apabila bulan Ramadan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu ditutup dan setan-setan dibelenggu”.

Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ

“Jika malam pertama Romadhon datang, maka setan-setan, dan jin-jin durhaka dibelenggu; pintu-pintu neraka ditutup. Maka tak ada satu pintu(nya) pun yang terbuka; pintu-pintu surga dibuka. Maka tak ada suatu pintu pun yang ditutup; Seorang pemanggil memanggil,”Wahai pencari kebaikan, menghadaplah; wahai pencari kejelekan, berhentilah”. Allah memiliki hamba-hamba yang dimerdekakan dari neraka. Demikian itu pada setiap malam”. [HR. At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (682), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (1642)]




 Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ

“Apabila datang Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.”

Hadits di atas dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu dalam Shahih-nya kitab Ash-Shaum, bab Hal Yuqalu Ramadhan au Syahru Ramadhan no. 1898, 1899. Dikeluarkan pula dalam kitab Bad‘ul Khalqi, bab Shifatu Iblis wa Junuduhu no. 3277. Adapun Al-Imam Muslim rahimahullahu dalam Shahih-nya membawakannya dalam kitab Ash-Shaum, dan diberikan judul babnya oleh Al-Imam An-Nawawi, Fadhlu Syahri Ramadhan no. 2492.

sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ. وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَ ذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ

“Apabila datang awal malam dari bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin yang sangat jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup tidak ada satu pintupun yang terbuka, sedangkan pintu-pintu surga dibuka tidak ada satu pintupun yang ditutup. Dan seorang penyeru menyerukan: ‘Wahai orang yang menginginkan kebaikan kemarilah. Wahai orang-orang yang menginginkan kejelekan tahanlah.’ Dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka, yang demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. At-Tirmidzi dalam Sunan-nya no. 682 dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya no. 1682, dihasankan Asy-Syaikh Albani rahimahullahu dalam Al-Misykat no. 1960)

Ramadhan bulan yg menjauhkan dari neraka

Mungkin ada sebagian orang yg berkomentar bahwa sbg muslim, kita memang pasti masuk surga. Tetapi tetap saja kalau lbh byk dosa harus mampir dulu ke neraka.
Nah, di dalam bulan Ramadhan ini, Allah Subhanahu wa ta’ala menjanjikan amal-amal yg bisa membuat orang akan terhindar dari api neraka. Amal itu adala memberi ifthar kpd orang yg puasa. Mereka yg melakukannya dijanjikan akan selamat dari api neraka.

Ramadhan adl bulan yg punya nilai historis tinggi

Di antaranya bulan Ramadhan adl bulan diturunkannya Al-Quran pertama kali ke muka bumi. Dimana ibadah di malam qadar dinilai lbh baik dari seribu bulan.
Selain itu di bulan Ramadhan juga terjadi byk peristiwa historis yg tdk kalah pentingnya. Buat umat Islam di Indonesia, sejarah kemerdekaan tahun 1945 bertepatan dgn bulan Ramadhan.
Sedangkan di dunia Islam secara keseluruhan, di bulan Ramadhan terjadi byk peristiwa besar, antara lain
  • Perang Badar Al-Kubra (17 Ramadhan 2 H - 13 Maret 623 M)
  • Pembebasan kota Makkah/Fathu Makkah (21 Ramadhan 8 H - 11 Januari 630 M)
  • Bebasnya Mesir & masuknya dakwah Islam di bawah pimpinan Amru bin Al-Ash (1 Ramadhan tahun 2 H - 26 Pebruari 624 M)
  • Perang Tabuk (8 Ramadhan 9 H - 18 Desember 630 M)
  • Bebasnya Baitul Maqdis & diserahkan kuncinya kpd Khalifah Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu (13 Ramadhan 15 H - 18 Oktober 636M)
  • Kemenangan umat Islam atas dinasti Sasanid, penguasa Persia setelah berhasil membunuh Kaisar Yazdajar III & berakhirnya kemaharajan Persia (23 Ramadhan 31 H - 625 M)
  • Peristiwa tahkim dimana Ali & Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhuma berdamai (3 Ramadhan 37 H - 11 Pebruari 658 M)
  • Bebasnya negeri Sind dari pasukan India di bawah pimpinan Muhammad bin Al-Qashim (6 Ramadhan 63 H - 14 Mei 682 M)
  • Awal bebasnya negeri Andalusia di bawah pimpinan Tarif bin Malik Al-Barbari (1 Ramadhan 91 H - 710 M)
  • Berdirinya Daulah Abbasiyah, khilafah kedua setelah Daulah Umayah (2 Ramadhan 132 H - 13 April 750 M)
  • Bebasnya Byzantium dalam perang Amoria di bawah pimpinan langsung khalifah Al-Mu’tashim billah, setelah mendengar wanita yg ber-istighatsah karena mengalami pelecehan seksual (6 Ramadhan 223 H - 31 Juli 838 M)
  • Berdirinya Daulah Abbasiyah II di Spanyol (12 Ramadhan 331 H - 9 Mei 943 M)
  • Peletakan Batu Pertama Universitas Al-Azhar Mesir sbg masjid & universitas (14 Ramadhan 359 H - 20 Juli 970 M) 19 Ramadhan 1375 M

Ramadhan bulan surga

Umat Islam benar-benar digiring utk masuk surga di bulan Ramadhan. Sebab mereka diwajibkan berpuasa & utk orang yg puasa sudah disediakan pintu khusus di surga yaitu bab Ar-Rayyan.
Demikian juga puasa itu menganjurkan kita utk bersabar, & ganjaran utk orang yg sabar adl surga.

Semangat Kebersamaan Dalam Taat

Ada semangat kebersamaan & ephoria utk beribadah ritual yg lbh besar dibandingkan di luar Ramadhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar