Selasa, 17 Juni 2014

Pesona Izzah (Pesona Harga diri)

”̮ (•ˆ⌣ˆ•) PESONA IZZAH ”̮ (•ˆ⌣ˆ•)
Malang agak gerimis sore itu,tepat ketika adzan ashar berkumandang.Saya melihat hanya beberapa orang saja yang berjalan ke masjid dan semuanya bergegas karena iqomah sudah terdengar.Sesaat ketika sholat sudah dimulai,saya melihat seseorang berlari-lari masuk ke halaman masjid.
Owww . . .penjual sapu . . .rupanya.
Dia meletakkan sapu dagangannya begitu saja di depan tempat wudhu',lalu menoleh kearah saya yang duduk di teras masjid.
" . . .titip ya,Mbak . . .",katanya sambil buru-buru masuk ke dalam masjid.
Saya mengangguk sambil mengamati dagangan yang dibawanya.Ternyata Bapak itu membawa 6 buah sapu lidi dan satu tas kain besar yang saya tidak tahu apa isinya.
Ya Allah . . .6 buah sapu lidi yang dibawanya . . .apakah ini sisa jualannya . . .ataukah . . .sapu yang dibawanya hanya ini dan belum ada yang laku?
Tidak lama kemudian Bapak separuh baya itu keluar dari masjid . . .
" . . .matur nuwun nggih . . ",ucapnya sambil tersenyum.
Saya mengangguk . . . "mau pulang ya,Pak . . .?"
" . . .injih,mbak . . .",jawabnya sambil membuka tas kain besarnya itu.
Owww . . .ternyata isinya botol minum besar dan kain seperti baju.
". . .Alhamdulillaah . . .lanjutnya . . ."hampir saja saya terlambat sholat jama'ah . . "
Subhanallaah . . .agak kaget saya mendengarnya.
Sambil merapikan barang-barangnya,Bapak itu bercerita,bahwa pekerjaan sehari-harinya adalah berjualan sapu lidi.Dari rumahnya di ujung kota Malang dia naik angkot,lalu jalan kaki menawarkan dagangannya.Dari rumah,ia dibekali istrinya minum dalam botol besar itu dan sebungkus nasi , serta . . .baju bersih untuk sholat.
Yang membuat saya tambah takjub adalah . . bahwa setiap menjelang waktu sholat ,ia selalu berusaha untuk mncari masjid agar bisa sholat berjama'ah dan tidak tertinggal.Dengan bekal baju bersih dari rumah,ia betul-betul . . .mempersiapkan yang terbaik untuk menghadap Allah,katanya.
" . . .Biarpun saya tukang sapu,Mbak . . .tapi kalau menghadap Allah siap menjadi nonor satu . .siap di barisan depan . . agar rizqi yang saya cari buat anak istri saya ini berkah . . ."
" SUBHANALLOH . . ."
Ada nada bangga dalam kalimatnya . . .nada yang menunjukkan kebanggaannya . . .
harga dirinya sebagai seorang muslim.
Emm . . .bicara tentang harga diri yang merupakan kesadaran akan berapa besar nilai yang diberikan kepada diri sendiri,Bapak penjual sapu lidi tadi terlihat berusaha menempatkannya dengan baik.
Harga dirinya sebagai seorang muslim tidak boleh terhalangi hanya karena pekerjaan sebagai penjual sapu.
Teringat seorang sahabat,Bilal bin Rabbah . . .seorang budak dari negeri hitam Habsyi,kurus,dan berambut tebal.Tetapi UmarBin Khattab memberikan gelar "pemimpin kita",kepadanya.Bahkan Rasulullah SAW sendiri pernah menyatakan ia "sebagai laki-laki penduduk surga."
Juga Abdullah Bin Mas'ud,sahabat nabi yang berperawakan kecil,kurus,miskin,dan bukan keturunan bangsawan.Tapi memiliki kedudukan yang istimewa dan dipercaya Rasulullah.Sampai-sampai ketika sahabat menertawakan betisnya yang kecil dan ramping saat ia memanjat pohon,Rasulullh berkata:
"Tuan-tuan menertawakan betis Ibnu Mas'ud . . .(ketahuilah)keduanya disisi Allah lebih berat timbangannya dari bukit uhud."
Mengapa,mengapa para sahabat yang miskin tersebut demikian istimewa kedudukannya dalam sejarah islam?
Ini tidak lain karena izzah (harga diri) mereka yang tinggi sebagai seorang muslim.
Bilal Bin Rabbah yang dipanggang di tengah panas gurun pasir,ditindih batu besar,dan didera oleh Umayyah Bin Khalaf,tetapi dari bibirnya tidak lekang ucapan kalimat syahadat .
Abdullah Bin mas'ud yang dipukuli orang-orang Mekkah karena dari mulutnya berkumandang ayat-ayat Al-Qur;an,ia pingsan dan begitu siuman ia langsung membaca ayat-ayat Al-Qur;an kembali.Dihajar lagi,pingsan lagi,bangkit,dan membaca Al-Qur'an lagi.
Mengapa orang-orang itu sanggup melakukan hal itu?mengorbankan segala sesuatu yang dimilikinya demi keyakinan yang telah menghujam ke dalam dada dan perilakunya sehari-hari.Tak hanya harta dan tenaga ,namun raganya sekalipun mereka korbankan.
Kembali lagi,ini adalah masalah harga diri sebagai seorang muslim.
Mereka menunjukkan betapa agung dan terhormatnya Islam.
Terkadang kebanyakan manusia merasa harga dirinya naik ketika dia berada diatas orang lain,padahal ukurannya finansial,pendidikan,dan latar belakang seseorang.
Ada kalanya saat manusia berada diatas,ia merasa memiliki derajat yang lebih tinggi dari pada manusia dibawahnya.Mereka memiliki derajat yang lebih itu sering kali membuat manusia menjadi sombong,padahal kebanggaan yang dibanggakan itu hanya kebanggaan dunia dihadapan manusia lain dan mereka lupa bahwa sesungguhnya kebanggaan yang tidak didasarkan pada Allah SWT maka itu adalah suatu kehinaan.
"Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah,bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin."
Penjual sapu itu memberi saya pelajaran berharga,bagaimana seharusnya seorang muslim bersikap menghargai dirinya sendiri,Menimbang kebaikan dan keburukan dari penilaian Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa .
Sebuah pesona izzah . . .
Sungguh Amatlah Indah . . . .

 . اللهم إغفرلنا ذنوبنا و إشرافنا في أمرنا و ثبت أقدمنا و انصرنا على القوم الكافرين

Ya.. Allah ampuni dosa-dosa kami dan muliakan kami dalam urusan agama kami dan tetapkan pijakan(langkah) kami dan tolong kami terhadap orang-orang Kafir.

 


Saat Islam Berakhir Dilidah Orang-Orang Islam

Musibah yang terberat adalah berakhirnya Islam di lidah orang-orang Islam, para ulama dan dai yang menggunakan mimbar atau sejenisnya untuk menyampaikan metode dan pendapat-pendapatnya. Kemudian Islam berubah menjadi buntut yang dijadikan alat untuk melancarkan tujuan dan pendapat-pendapat tertentu, bahkan terkadang digunakan untuk melegalkan siksaan tertentu.

Orang awam adalah orang-orang miskin dari umat Islam. Mereka menunggu pemahaman Islam dari para ulama dan para pemimpinnya. Tetapi mereka tersesat di antara fatwa-fatwa yang sesat itu, tersesat di antara fatwa-fatwa yang saling bertentangan dan saling menyerang. Kemudian mereka berbalik dan merasa bosan dengan Islam, dan mereka meremehkan Islam ini

Lalu siapakah yang akan menanggung dosa mereka besok?

Syahidul Mihrab al-Syekh Muhammad Ramadhan al-Buthi (1929-2013)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar