Minggu, 15 Juni 2014

KHOWASUL QUR'AN

Dinukil dari kitab Al Burhan Fii Ulumil Qur'an karya Imam Zarkasi.
قَالَ بَعْضُهُمْ : وَهَذِهِ الْحُرُوفُ الَّتِي فِي أَوَائِلِ السُّوَرِ ، جَعَلَهَا اللَّهُ تَعَالَى حِفْظًا لِلْقُرْآنِ مِنَ الزِّيَادَةِ وَالنُّقْصَانِ ; قَالَ تَعَالَى : إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
( الْحِجْرِ : 9 ) .
sebagian ulama' berkata , " dan huruf2 ini yang ada di awal2 surat telah Allah jadikan sebagai penjagaan bagi alqur'an dari penambahan dan pengurangan, Allah ta'ala berfriman :
" Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya."
(al hijr ayat 9)
وَذَكَرَ بَعْضُهُمْ أَنَّهُ وَقَفَ عَلَى أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَوْفٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ كَانَ يَكْتُبُهَا عَلَى مَا يُرِيدُ حِفْظَهُ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْمَتَاعِ فَيُحْفَظُ .
وَأَخْبَرَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْمَوْصِلِ قَالَ : كَانَ إِلْكِيَا الْهَرَّاسِيُّ الْإِمَامُ رَحِمَهُ اللَّهُ إِذَا رَكِبَ فِي رِحْلَةٍ يَقُولُ هَذِهِ الْحُرُوفَ الَّتِي فِي أَوَائِلِ السُّوَرِ ، فَسُئِلَ عَنْ ذَلِكَ ، فَقَالَ : مَا جُعِلَ ذَلِكَ فِي مَوْضِعٍ أَوْ كُتِبَ فِي شَيْءٍ إِلَّا حُفِظَ تَالِيهَا وَمَالُهُ ، وَأَمِنَ فِي نَفْسِهِ مِنَ التَّلَفِ وَالْغَرَقِ .
sebagian ulama' menuturkan bahwa sesungguhnya dulu abdurrahman bin auf menulis hururf2 yg ada di awal surat untuk penjagaan harta bendanya maka terjagalah harta tersebut.
seorang lelaki dari penduduk maushul berkata : " imam ilkia al harosy -semoga Allah merahmatinya- ketika berkendaraan diperjalannya membaca hururf ini yg ada di awal2 surat, kemudian beliau ditanyai masalah tsb, beliau menjawab ,
" tidaklah hururf2 tersebut di jadikan pada suatu tempat atau ditulis pada sesuatu kecuali harta dan apa yg disekitarnya terjaga dan dirinya aman dari kerusakan dan tenggelam."
وَحُكِيَ عَنِ الشَّافِعِيِّ رَحِمَهُ اللَّهُ أَنَّهُ شَكَا إِلَيْهِ رَجُلٌ رَمَدًا ، فَكَتَبَ إِلَيْهِ فِي رُقْعَةٍ : بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ، فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ ( ق : 22 ) ، ( فُصِّلَتْ : 44 ) ، فَعَلَّقَ الرَّجُلُ ذَلِكَ عَلَيْهِ فَبَرَأَ .
dan dikisahkan dari imam syafi'i -semoga Allah merahmatinya- sesungguhnya seorang lelaki mengadukan kepada beliau sakitnya mata, kemudian beliau menuliskan utknya pada kertas kalimat :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ، فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ
kemudian digantungkan pada lelaki tersebut maka sembuhlah sakit matanya.
وَرَوَى ابْنُ قُتَيْبَةَ ، قَالَ : كَانَ رَجُلٌ مِنَ الصَّالِحِينَ يُحِبُّ الصَّلَاةَ بِاللَّيْلِ وَتَثْقُلُ عَلَيْهِ ، فَشَكَا ذَلِكَ لِبَعْضِ الصَّالِحِينَ ، فَقَالَ : إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ : قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي ( الْكَهْفِ : 109 ) إِلَى قَوْلِهِ : مَدَدًا ( الْكَهْفِ : 109 ) ، ثُمَّ أَضْمِرْ ، فِي أَيِّ وَقْتٍ أَضْمَرْتَ فَإِنَّكَ تَقُومُ فِيهِ ، قَالَ : فَفَعَلْتُ فَقُمْتُ فِي الْوَقْتِ الْمُعَيَّنِ .
ibnu qutaibah meriwayatkan, seorang lelaki dari orang sholeh suka sholat malam tetapi terasa berat, kemudian dia mengadukannya kepada sebagian orang sholeh lainnya, kemudian orang sholeh tersebut berkata : " ketika engkau telah berbaring di kasurmu maka bacalah surat al kahfi ayat 109 kemudian simpanlah dalam hatimu jam berapa kamu mau bangun, maka sesungguhnya engkau akan bangun pada jam tsb."
kemudian itu kulakukan dan aku bisa bangun pada waktu yg telah ditentukan."
قَالَ الْغَزَالِيُّ : وَكَانَ بَعْضُ الصَّالِحِينَ فِي أَصْبَهَانَ أَصَابَهُ عُسْرُ الْبَوْلِ ، فَكَتَبَ فِي صَحِيفَةٍ : الْبَسْمَلَةَ وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا فَكَانَتْ هَبَاءً مُنْبَثًّا ( الْوَاقِعَةِ : 5 وَ 6 ) ، وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً ( الْحَاقَّةِ : 14 ) ، دَكًّا دَكًّا ( الْفَجْرِ : 21 ) ، وَأَلْقَى عَلَيْهِ الْمَاءَ وَشَرِبَهُ فَيَسَّرَ عَلَيْهِ الْبَوْلَ ، وَأَلْقَى الْحَصَى .
imam Al gazzali berkata :
" dulu pernah sebagian orang sholeh dari asbihan terkena penyakit sulit kencing (kencing batu), kemudian dia menulis dalam lembaran kalimat :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا فَكَانَتْ هَبَاءً مُنْبَثًّا وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً دَكًّا دَكًّا
tulisan tersebut dikasih air dan airnya diminum maka air yg diminum tersebut menjadikannya mudah untuk kencing dan membuang kerikilnya."
وَحَكَى الثَّعْلَبِيُّ فِي تَفْسِيرِهِ أَنَّ قَوْلَهُ تَعَالَى : لِكُلِّ نَبَإٍ مُسْتَقَرٌّ وَسَوْفَ تَعْلَمُونَ ( الْأَنْعَامِ : 67 ) يُكْتَبُ عَلَى كَاغِدٍ ، وَيُوضَعُ عَلَى شِقِّ الضِّرْسِ الْوَجِعِ ، يَبْرَأُ بِإِذْنِ اللَّهِ تَعَالَى .
ats tsa'labi dalam kitab tafsirnya mengkisahkan bahwa firman Allah :
لِكُلِّ نَبَإٍ مُسْتَقَرٌّ وَسَوْفَ تَعْلَمُونَ ditulis pada kertas dan diletakkan pada bagian gusi yg sakit maka bisa sembuh atas izin Allah."
وَيُحْكَى أَنَّ الشَّيْخَ أَبَا الْقَاسِمِ الْقُشَيْرِيَّ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَنَامِ ، فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَالِي أَرَاكَ مَحْزُونًا ؟ فَقَالَ : وَلَدِي قَدْ مَرِضَ ، وَاشْتَدَّ عَلَيْهِ الْحَالُ ; فَقَالَ لَهُ : أَيْنَ أَنْتَ عَنْ آيَاتِ الشِّفَاءِ : وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ ( التَّوْبَةِ : 14 ) ، وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ ( يُونُسَ : 57 ) ، فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ ( النَّحْلِ : 69 ) ، وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ( الْإِسْرَاءِ : 82 ) ، وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ ( الشُّعَرَاءِ : 80 ) ، قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ ( فُصِّلَتْ : 44 ) ! فَقَرَأَ هَذِهِ الْآيَاتِ عَلَيْهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَبَرَأَ .
dikisahkan bahwa syeh abul qosyim al qusayiri mimpi bertemu dengan Nabi shollallohu alaihi wasallam kemudian Rasul shollallohu alaihi wasallam bertanya :
" mengapa aku melihatmu bersedih ?"
syeh berkata : " putraku sedang sakit dan keadaannya sangant parah."
Rasul bersabda : " dimana kamu dari ayat2 syifa' , at taubah ayat 14, yunus ayat 57, an nahl ayat 9, al isra' ayat 82, as syu'aro ayat 80 dan fussilat ayat 44"
kemdian ku baca ayat2 tersebut sebanyak tiga kali pada anakku maka sembuhla dian."
وَحَكَى ابْنُ الْجَوْزِيِّ عَنِ ابْنِ نَاصِرٍ عَنْ شُيُوخِهِ عَنْ مَيْمُونَةَ بِنْتِ شَاقُولَةَ الْبَغْدَادِيَّةِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : آذَانَا جَارٌ لَنَا ، فَصَلَّيْتُ رَكْعَتَيْنِ ، وَقَرَأْتُ مِنْ فَاتِحَةِ كُلِّ سُورَةٍ آيَةً حَتَّى خَتَمْتُ الْقُرْآنَ ، وَقُلْتُ : اللَّهُمَّ اكْفِنَا أَمْرَهُ ، ثُمَّ نِمْتُ وَفَتَحْتُ عَيْنِي ; وَإِذَا بِهِ قَدْ نَزَلَ وَقْتَ السَّحَرِ فَزَلَّتْ قَدَمُهُ ، فَسَقَطَ وَمَاتَ .
abul faroj ibnul jauzy mengkisahkan dari nasir dari guru2nya dari maimunah binti syaqulah al bagdadiyah rodhiyallohu anha berkata :
" tetanggakami menyakiti kami, kemudian aku sholat dua rokaat dan setelah itu kubaca satu ayat dari permulaan semua surat hingga hatam alqur'an dan aku berdoa ' Yaa Allah, cukupkanlah kpd kami perkaranya dia.' kemudian aku tidur, ketika aku terbangn sudah masuk waktu suhur kemudian kaki tetanggaku terpeleset, jatuh dan meninggal."
وَحُكِيَ عَنِ ابْنِهَا أَنَّهُ كَانَ فِي دَارِهَا حَائِطٌ لَهُ خَرِبٌ ، فَقَالَتْ : هَاتِ رُقْعَةً وَدَوَاةً ، فَنَاوَلْتُهَا ، فَكَتَبَتْ فِي الرُّقْعَةِ شَيْئًا ، وَقَالَتْ : دَعْهُ فِي ثَقْبٍ مِنْهُ ، فَفَعَلْتُ فَبَقِيَ نَحْوًا مِنْ عِشْرِينَ سَنَةً ، فَلَمَّا مَاتَتْ ذَكَرْتُ ذَلِكَ الْقِرْطَاسَ ، فَقُمْتُ فَأَخَذْتُهُ فَوَقَعَ الْحَائِطُ ، فَإِذَا فِي الرُّقْعَةِ : إِنَّ اللَّهَ يُمْسِكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ أَنْ تَزُولَا ( فَاطِرٍ : 41 ) يَا مُمْسِكَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ، أَمْسِكْهُ .
dan dikisahkan dari putranya maimunah sesungguhnya dirumah maimunah ada tembok yg rusak kemudian maimunah berkata " bawakan kesini kertas dan tinta."
kemudian kuberikan kpdnya, beliau menuliskan sesuatu pada kertas tersebut dan berkata : " tinggalkan kertas ini pada lubang ditembok itu."
kemudian kulakukan hal itu, setelah sampai 20 tahun dan beliau sudah meninggal aku teringat kertas tsb,
kertas ku ambil dan robohlah temboknya, ternyata dikertas itu ada tulisan :
إِنَّ اللَّهَ يُمْسِكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ أَنْ تَزُولَا يَا مُمْسِكَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ، أَمْسِكْهُ .
-------------------------------------------
تَنْبِيهٌ
هَذَا النَّوْعُ وَالَّذِي قَبْلَهُ لَنْ يَنْتَفِعَ بِهِ إِلَّا مَنْ أَخْلَصَ لِلَّهِ قَلْبَهُ وَنِيَّتَهُ ، وَتَدَبَّرَ الْكِتَابَ فِي عَقْلِهِ وَسَمْعِهِ ، وَعَمَّرَ بِهِ قَلْبَهُ ، وَأَعْمَلَ بِهِ جَوَارِحَهُ ، وَجَعَلَهُ سَمِيرَهُ فِي لَيْلِهِ وَنَهَارِهِ ، وَتَمَسَّكَ بِهِ وَتَدَبَّرَهُ . هُنَالِكَ تَأْتِيهِ الْحَقَائِقُ مِنْ كُلِّ جَانِبٍ ; وَإِنْ لَمْ يَكُنْ بِهَذِهِ الصِّفَةِ كَانَ فِعْلُهُ مُكَذِّبً
NB:
hal2 tersebut diatas tdk akan bisa bermanfaat kecuali kpd orang2 yg hati dan niatnya ikhlas karena Allah, mentadabburi alqur'an dengan akal dan pendengarannya, meramaikan hatinya dengan tadabur , mengamalkannya dengan anggota tubuh, membiasakannya siang dan malam dan berpegang teguh padanya, maka dari sinilah akan datang hakikat2 dari segala arah.
jika tidak seperti ini maka yg dilakukannya hanyalah kebohongan.
wallohu a'lam.
البرهان في علوم القرآن
بدر الدين محمد بن عبد الله الزركشي

Tidak ada komentar:

Posting Komentar