Ada dua sahabat Nabi yang kaya raya, yakni Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf. Keduanya tidak menjadi sombong karena harta, apalagi serakah untuk terus menambah koleksi hartanya. Malah gelisah, jika harta yang berlebihan itu yang sejatinya amanah Allah tidak dapat dipertanggung jawabkan di hadapan Allah Ta’ala. Oleh karena itu, keduanya selalu memanfaatkan harta yang dimiliki untuk kepentingan Islam dan kebahagiaan umatnya.
Menjadi sesama Muslim agar menjadi orang-orang yang mandiri dan terhormat, sehingga umat Islam menjadi unggul di atas umat-umat yang lain.
Utsman bin Affan radhiyallahu anhu pernah meringankan kesulitan penduduk Madinah. Saat itu musim kemarau melanda. Kebutuhan air meningkat sementara tidak ada persediaan air lagi. Satu-satunya cara untuk bisa mendapat air adalah dengan membeli sumur dari seorang Yahudi yang kejam.
Melihat situasi tersebut Rasulullah bersabda, “Siapa kiranya yang sudi membantu meringankan beban kaum Muslimin ini?”
Mendengar demikian, spontan Utsman bin Affan membeli sumur itu dari tangan si Yahudi dengan harga yang sangat mahal. Utsman tidak pernah merasa rugi dengan keputusan tersebut. Karena dalam pemahamannya, harta bukan untuk disimpan tetapi dimanfaatkan untuk kepentingan umat.
Demikian pula halnya dengan Abdurrahman bin Auf. Ia tidak pernah tanggung dalam memberikan harta untuk kemaslahatan umat. Pernah ia memberikan 700 ekor unta yang dimilikinya beserta segala muatannya untuk kepentingan umat Islam. Setiap hari Abdurrahman bin Auf memikirkan hartanya jangan sampai ada yang tidak termanfaatkan di jalan Allah.
Jadi, seorang hartawan tidak seharusnya jatuh dalam kenistaan karena menganggap harta yang disimpan lebih membahagiakan daripada dibelanjakan di jalan Allah. Sungguh tercela seorang hartawan yang dalam hidupnya memilih meribakan uang, memonopoli perdagangan, dan mempermainkan harga serta tenaga kaum lemah yang menimbulkan keresahan masyarakat. Apalagi memeras tenaga buruh, hingga mereka tidak dapat menunaikan kewajiban agamanya.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar