Minggu, 08 Februari 2015

Sholawatnya Imam Syafi'i



IMAM SYAFI`I RHM DI AMPUNI ALLAH BERKAT SHALAWAT
Seorang Imam Madzhab besar, mujtahid mutlaq, Imamuna Syafi`i rahimahullah mengamalkan shalawat yang selalu ia bacanya sebagai ekpresi kerinduan yang dalam tehadap sayyidina Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Beliau seorang ulama yang zuhud, wara, shalih. Di bulan ramadhan beliau tiap malamnya menghatamkan Al quran 2 kali .Masya Allah.
.namun beliau tidak pernah terlintas dan bangga akan amalnya yang shalih dan banyak, justru beliau risau dari sekian banyak amal shalihnya itu yang terbaik tidak di terima oleh Allah Subhanallahu wata`ala.
Bagaimana dengan kita ? amal shalih yang terbaik diantara barangkali yang terburuk yang akan kita persembahkan kepada Dzat Yang Maha Luhur dan Agung , Allah Jalla Jalaluh
Namun beliau mempunyai bacaan shalawat yang di gemarinya sebagai bentuk kerinduan yang mendalam terhadap sayyidina Muhammad shalallahu alaihi wasallam, bacaan shalawatnya ialah :
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin kullama dza-karaka al-Dzâkirûna wa Shalli ‘alâ Muhammadin kullamâ ghafala ‘an dzikrik al-Ghâfilûna.”
Bagi yang sering membaca dzikir setelah shalat fardhu khususnya shalat shubuh, shalawat ini sering dibaca oleh muslimin dan muslimat


Artinya: “Ya Allah, limpakanlah shalawat atas Nabi kami, Muhammad, selama orang-orang yang ingat menyebut-Mu dan orang-orang yang lalai melupakan untuk menyebut-Mu “
Penjelasan:
Shalawat ini dan shalawat sebelumnya adalah dua sighat shalawat dari Imam Al-Syâfi’i r.a.
Didalam syarah atas kitab Dalâ’il, bahwa Imam Al-Syâfi’i pernah bermimpi bertemu seseorang, lalu dikatakan kepadanya, “Apa yang telah diperbuat Allah atas diri Anda?”
Imam Al-Syâfi’i menjawab, Allah telah mengampuni diriku.”
“Dengan amal apa?” orang itu bertanya lagi.
“Dengan lima kalimat yang aku pergunakan untuk memberi shalawat kepada Nabi Saw.,”
Jawab Imam Al-Syafi’i.
“Bagaimana bunyinya?”
Lantas beliau mengucapkan shalawat tersebut di atas.
Sedangkan berkaitan dengan shalawat ini , Al- Mazânî bertutur sebagai berikut:
Saya bermimpi melihat Imam Al-Syâfi’i.
Lalu saya bertanya pada beliau, “Apa yang telah diperbuat Allah terhadap diri Anda?”
Beliau menjawab, Allah telah mengampuni diriku berkat shalawat yang aku cantumkan di dalam kitab Al-Risâlah, yaitu: Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin kullama dza-karaka al-Dzâkirûna wa Shalli ‘alâ Muhammadin kullamâ ghafala ‘an dzikrik al-Ghâfilûna.”

Sementara itu, Imam Al-Ghazali di dalam kitab Al-Ihyâ’ menuturkan hal berkut:
Abu Al-Hasan Al-Syâfi’i menuturkan, “Saya telah bermimpi melihat Rasulullah Saw.,
lalu saya bertanya, “Ya Rasulullah, dengan apa Al-Syâfi’i diberi pahala dari sebab ucapannya dalam kitab Al-Risâlah:
Washallallâhu ‘alâ muhammaddin kullamâ dzakara al-Dzdâkirûn waghafala ‘an dzikrik al-ghâfilûn?’ Rasulullah meniawab: ‘la tidak ditahan untuk dihisab.”‘

Tidak ada komentar:

Posting Komentar