Suatu ketika dia bermimpi berjumpa dengan Rasulullah. Tapi yang mengherankan, Rasulullah justru berpaling muka darinya.
Heran atas apa yang dilihatnya, lelaki itu memberanikan diri bertanya,
“Wahai Rasulullah. Apakah anda marah kepadaku?”
“Tidak.”
“Mengapa anda tidak memandang ke arah saya?”
“Karena aku tidak mengenalmu.”
“Bagaimana bisa? Aku adalah salah satu dari umat anda. Ulama meriwayatkan bahwa anda mengenal umat anda seperti seorang ibu pada anak kandungnya.”
“Para ulama benar. Tetapi kamu tidak pernah menyebutku dalam sholawat. Aku mengenal umatku sesuai jumlah sholawat yang mereka baca untukku.”
Lelaki itu tiba-tiba terbangun. Dia berjanji pada dirinya, mulai hari itu akan membaca sholawat nabi seratus kali dalam sehari. Dan akhirnya dia bisa menjalankan janjinya itu.
Dalam kesempatan lain, lelaki itu bermimpi lagi bertemu Rasulullah. Beliau bersabda,
“Sekarang aku mengenalmu dan kelak akan memberikan syafaat kepadamu.”
Bahagia lelaki itu mendengarkan kata-kata dari orang yang sangat dicintainya itu.
* * *
Persiapkanlah diri agar kita tidak malu saat kelak berjumpa Nabi Muhammad.
Jika besok kita ditanya,
“Apa bukti kalau kamu mencintaiku?”
Apa jawab kita?
Berapa persen kita meniru akhlak nabi?
Bacaan sholawat kita masih kalah banyak dengan kita membaca SMS di hape kita setiap harinya.
Semoga kita dikumpulkan bersama Nabi Muhammad di surga.
*Dikutip dari Mukasyafatul Qulub.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar