Kamis, 18 September 2014

Do'a penutup Aib dan penghapus Dosa

Imam Muslim meriwayatkan melalui sahabat Nabi saw. Abu Huroiroh ra. bahwa ketika turun ayat 284 surat al-Baqoroh, yg menjelaskan; Alloh akan melakukan perhitungan terhadap apa yg diperbuat oleh manusia, baik oleh anggota tubuhnya maupun hatinya, yg terang-terangan maupun yg tersembunyi.
Maka sebagian sahabat mengeluh kpd Rosul saw. seraya berkata:
“Kami telah di bebani tugas yg tak mampu kami pikul.”
Maka Rosul saw. bersabda:
“Apakah kalian akan berucap seperti ucapan Bani Isro’il “kami mendengar tapi kami tidak memperkenankan .!”
Ucapkanlah:
“Kami dengar dan kami ta’ati, ampunilah kami Wahai Tuhan kami, dan kepada Engkaulah kami kembali.”
Alloh swt menyambut permohonan mereka dan turunlah penjelasan melalui al-Qur’an surat al-Baqoroh ayat 286:
لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ
“Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.”
(Di sini kita dapat pengertian bahwa sesungguhnya beban yang kita terima dari Alloh merupakan hasil dari perbuatan yang kita lakukan sebelumnya, akibat dari perbuatan kita sendiri.
Kita sendirilah yang telah mendholimi diri kita, karena Alloh swt di ayat yang lain menyatakan Dia tidak pernah sekalipun mendholimi hamba-hambanya-Nya.
Baginya semua apa yang telah diperbuatnya akan kembali kepada dirinya sesuai dengan yang telah diperbuatnya.
Karena konteksnya adalah perbuatan maksiat yang telah kita lakukan berdampak dosa, maka bunyi ayat selanjutnya kita diberi pengajaran cara memohon yang benar, agar Alloh swt jangan menghukum apabila dari perbuatan maksiat yang mengakibatkan dosa tersebut ada yang terlupa ataupun tidak sengaja melakukannya.
رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا
رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا
رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ
وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا
أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Tuhan kami …
Janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah …
Tuhan kami …
Janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami ..
(ini merupakan do’a yang sangat tepat, dimana kita memohon kepada Alloh swt untuk tidak menghukum kita karena terlupa atau tidak sengaja, dan juga memohon agar beban yang kita terima karena perbuatan dosa tidaklah memberatkan sebagaimana terjadi pada orang orang dahulu dan juga kita berdo’a memohon untuk supaya kita sanggup memikul beban akibat dosa-dosa tersebut.)
Tuhan kami …
Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang ta’sanggup kami memikulnya …
Beri ma’aflah kami …
Tutupilah kesalahan-kesalahan kami …
Dan rohmatilah kami …
(itu merupakan do’a taubat atas perbuatan dosa kita terdahulu, “beri ma’aflah kami” merupakan bentuk pengakuan atas kesalahan dan permohonan supaya dosanya diampuni.
Yang kedua “Tutupilah kesalahan-kesalahan kami” merupakan hal yang mendasar, bisa jadi kesalahan di maafkan dan dosa di ampuni, akan tetapi diberitahukan kepada yang lain, maka kita memohon agar Alloh swt menutupinya dan merahasiakannya kepada yang lain.
Dan ketiga “rohmatilah kami” merupakan suatu permintaan cinta dan kasih sayang dari Alloh swt terhadap kita, karena hanya dengan rohmat Alloh kita dapat meraih sorganya.
Inilah jalan taubat bagi kita, supaya terbebas dari beban derita yang kita terima, dan kembali mendapatkan cinta dan kasih sayang-Nya.)
Engkaulah Penolong kami …
Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir … (yang menutupi kebenaran dan mengingkari tuntunan-Mu).”
(Disini kita dapat memahami bahwa setiap manusia selalu diuji antara satu dengan yang lainnya, bahwa Alloh swt menguji sekelompok manusia dengan sekelompok manusia lainnya.)
Sebagaimana anjuran Rosululloh saw agar kita memperbanyak istighfar paling tidak 100.x setiap hari seperti yang dilakukan beliau saw sendiri, bahkan setelah selesai melakukan sholat beliau saw menganjurkan jangan berdiri sebelum beristighfar 3.x, untuk menghapus dosa-dosa kita baik secara terlupa atau tidak sengaja ataupun malah sengaja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar