بسم الله الرحمن الرحيم
Di antara kemurahan dan kasih sayang Allah terhadap umat Muhammad صلى الله عليه وسلم adalah memberikan kesempatan kepada mereka untuk masuk ke dalam Surga tanpa melalui proses perhitungan amal (hisab) dan tanpa melalui proses penyucian dosa di dalam Neraka.
Untuk mendapatkan kesempatan ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat ini termaktub di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari di dalam kitab Shahihnya pada nomor 5705 dan Imam Muslim di dalam kitab Shahihnya pada nomor 218 dari Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
قِيلَ هَذِهِ أُمَّتُكَ وَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ هَؤُلَاءِ سَبْعُونَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ ... هُمْ الَّذِينَ لَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا يَتَطَيَّرُونَ وَلَا يَكْتَوُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Dikatakan (kepadaku): Ini adalah umatmu, dan tujuh puluh ribu orang di antara mereka akan masuk Surga tanpa melalui hisab (perhitungan amal) … Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah meminta untuk diruqyah, tidak pernah melakukan tathayyur, tidak pernah melakukan pengobatan dengan besi panas, dan hanya kepada Rabb merekalah mereka bertawakkal.”
Di dalam hadits di atas disebutkan bahwa syarat untuk dapat masuk ke dalam Surga tanpa melalui hisab adalah dengan memenuhi empat syarat, yaitu tidak pernah meminta dirinya untuk diruqyah, tidak pernah melakukan tathayyur, tidak pernah melakukan pengobatan dengan besi panas (kay), dan bertawakkal hanya kepada Allah. Tathayyur adalah menentukan nasib baik atau buruk dengan sesuatu berupa benda, waktu, atau tempat. Contohnya seperti menganggap jika burung peliharaan terbang ke arah kiri sebagai tanda akan terjadi kesialan, menganggap kehadiran burung gagak sebagai pertanda jelek, menganggap hujan gerimis di hari panas sebagai pertanda kematian, dan lain sebagainya.
Di dalam hadits di atas juga disebutkan bahwa jumlah umat Muhammad yang masuk ke dalam Surga tanpa dihisab adalah tujuh puluh ribu orang. Tentunya jumlah ini sangat sedikit sekali jika dibandingkan jumlah umat Muhammad seluruhnya sehingga ada sebagian orang yang menilai kesempatan untuk menjadi salah satu di antara mereka sangatlah kecil kemungkinannya.
Akan tetapi, ternyata jumlah tujuh puluh ribu ini bukanlah pembatasan. Allah subhanahu wa ta’ala -dengan kemurahan dan rahmat-Nya- memberikan kesempatan yang jauh lebih besar kepada umat Muhammad untuk bisa mendapatkan keutamaan masuk Surga tanpa hisab.
Dalil atas hal ini adalah sebuah hadits yang datang dari Abu Umamah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
وعدني ربي سبحانه أن يدخل الجنة من أمتي سبعين ألفا، لاحساب عليهم ولا عذاب، مع كل ألف سبعون ألفا، وثلاث حثيات من حثيات ربي عز وجل
“Rabbku subhanahu telah menjanjikan kepadaku akan memasukkan umatku ke dalam Surga sebanyak tujuh puluh ribu orang tanpa melalui hisab dan azab, bersama setiap seribu orang ada tujuh puluh ribu orang, dan (ditambah lagi) tiga kali cidukan dari cidukan Rabbku ‘azza wa jalla.” [HR Ibnu Majah (4286) dan At Tirmidzi (2437)]
Jika kita memperhatikan hadits di atas dan mencoba menghitung jumlah orang yang diberikan kesempatan oleh Allah untuk masuk Surga tanpa hisab tentulah sangat banyak. Apalagi setelah ditambah dengan tiga kali cidukan dari Allah subhanahu wa ta’ala, maka jumlahnya tentu lebih banyak lagi dan kita tidak bisa mengetahui berapa jumlah persisnya.
Kita memohon kepada Allah agar menjadikan kita sebagai orang-orang yang dianugerahi oleh Allah menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang dapat masuk ke dalam Surga tanpa melalui proses hisab dan azab di Neraka. Amin Ya Rabbal ‘alamin.
Masuk Surga tanpa Hisab dan Azab
بسم الله الرحمن الرحيم
Untuk mendapatkan kesempatan ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat ini termaktub di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari di dalam kitab Shahihnya pada nomor 5705 dan Imam Muslim di dalam kitab Shahihnya pada nomor 218 dari Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
قِيلَ
هَذِهِ أُمَّتُكَ وَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ هَؤُلَاءِ سَبْعُونَ أَلْفًا
بِغَيْرِ حِسَابٍ ... هُمْ الَّذِينَ لَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا
يَتَطَيَّرُونَ وَلَا يَكْتَوُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Dikatakan (kepadaku): Ini adalah umatmu, dan tujuh puluh ribu orang di antara mereka akan masuk Surga tanpa melalui hisab (perhitungan amal) … Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah meminta untuk diruqyah, tidak pernah melakukan tathayyur, tidak pernah melakukan pengobatan dengan besi panas, dan hanya kepada Rabb merekalah mereka bertawakkal.”
Di dalam hadits di atas disebutkan bahwa syarat untuk dapat masuk ke dalam Surga tanpa melalui hisab adalah dengan memenuhi empat syarat, yaitu tidak pernah meminta dirinya untuk diruqyah, tidak pernah melakukan tathayyur, tidak pernah melakukan pengobatan dengan besi panas (kay), dan bertawakkal hanya kepada Allah. Tathayyur adalah menentukan nasib baik atau buruk dengan sesuatu berupa benda, waktu, atau tempat. Contohnya seperti menganggap jika burung peliharaan terbang ke arah kiri sebagai tanda akan terjadi kesialan, menganggap kehadiran burung gagak sebagai pertanda jelek, menganggap hujan gerimis di hari panas sebagai pertanda kematian, dan lain sebagainya.
Di dalam hadits di atas juga disebutkan bahwa jumlah umat Muhammad yang masuk ke dalam Surga tanpa dihisab adalah tujuh puluh ribu orang. Tentunya jumlah ini sangat sedikit sekali jika dibandingkan jumlah umat Muhammad seluruhnya sehingga ada sebagian orang yang menilai kesempatan untuk menjadi salah satu di antara mereka sangatlah kecil kemungkinannya.
Akan tetapi, ternyata jumlah tujuh puluh ribu ini bukanlah pembatasan. Allah subhanahu wa ta’ala -dengan kemurahan dan rahmat-Nya- memberikan kesempatan yang jauh lebih besar kepada umat Muhammad untuk bisa mendapatkan keutamaan masuk Surga tanpa hisab.
Dalil atas hal ini adalah sebuah hadits yang datang dari Abu Umamah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
وعدني ربي سبحانه أن يدخل الجنة من أمتي سبعين ألفا، لاحساب عليهم ولا عذاب، مع كل ألف سبعون ألفا، وثلاث حثيات من حثيات ربي عز وجل
“Rabbku subhanahu telah menjanjikan kepadaku akan memasukkan umatku ke dalam Surga sebanyak tujuh puluh ribu orang tanpa melalui hisab dan azab, bersama setiap seribu orang ada tujuh puluh ribu orang, dan (ditambah lagi) tiga kali cidukan dari cidukan Rabbku ‘azza wa jalla.” [HR Ibnu Majah (4286) dan At Tirmidzi (2437)]
Jika kita memperhatikan hadits di atas dan mencoba menghitung jumlah orang yang diberikan kesempatan oleh Allah untuk masuk Surga tanpa hisab tentulah sangat banyak. Apalagi setelah ditambah dengan tiga kali cidukan dari Allah subhanahu wa ta’ala, maka jumlahnya tentu lebih banyak lagi dan kita tidak bisa mengetahui berapa jumlah persisnya.
Kita memohon kepada Allah agar menjadikan kita sebagai orang-orang yang dianugerahi oleh Allah menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang dapat masuk ke dalam Surga tanpa melalui proses hisab dan azab di Neraka. Amin Ya Rabbal ‘alamin.
Masuk Surga tanpa Hisab dan Azab
بسم الله الرحمن الرحيم
Untuk mendapatkan kesempatan ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat ini termaktub di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari di dalam kitab Shahihnya pada nomor 5705 dan Imam Muslim di dalam kitab Shahihnya pada nomor 218 dari Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
قِيلَ
هَذِهِ أُمَّتُكَ وَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ هَؤُلَاءِ سَبْعُونَ أَلْفًا
بِغَيْرِ حِسَابٍ ... هُمْ الَّذِينَ لَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا
يَتَطَيَّرُونَ وَلَا يَكْتَوُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Dikatakan (kepadaku): Ini adalah umatmu, dan tujuh puluh ribu orang di antara mereka akan masuk Surga tanpa melalui hisab (perhitungan amal) … Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah meminta untuk diruqyah, tidak pernah melakukan tathayyur, tidak pernah melakukan pengobatan dengan besi panas, dan hanya kepada Rabb merekalah mereka bertawakkal.”
Di dalam hadits di atas disebutkan bahwa syarat untuk dapat masuk ke dalam Surga tanpa melalui hisab adalah dengan memenuhi empat syarat, yaitu tidak pernah meminta dirinya untuk diruqyah, tidak pernah melakukan tathayyur, tidak pernah melakukan pengobatan dengan besi panas (kay), dan bertawakkal hanya kepada Allah. Tathayyur adalah menentukan nasib baik atau buruk dengan sesuatu berupa benda, waktu, atau tempat. Contohnya seperti menganggap jika burung peliharaan terbang ke arah kiri sebagai tanda akan terjadi kesialan, menganggap kehadiran burung gagak sebagai pertanda jelek, menganggap hujan gerimis di hari panas sebagai pertanda kematian, dan lain sebagainya.
Di dalam hadits di atas juga disebutkan bahwa jumlah umat Muhammad yang masuk ke dalam Surga tanpa dihisab adalah tujuh puluh ribu orang. Tentunya jumlah ini sangat sedikit sekali jika dibandingkan jumlah umat Muhammad seluruhnya sehingga ada sebagian orang yang menilai kesempatan untuk menjadi salah satu di antara mereka sangatlah kecil kemungkinannya.
Akan tetapi, ternyata jumlah tujuh puluh ribu ini bukanlah pembatasan. Allah subhanahu wa ta’ala -dengan kemurahan dan rahmat-Nya- memberikan kesempatan yang jauh lebih besar kepada umat Muhammad untuk bisa mendapatkan keutamaan masuk Surga tanpa hisab.
Dalil atas hal ini adalah sebuah hadits yang datang dari Abu Umamah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
وعدني ربي سبحانه أن يدخل الجنة من أمتي سبعين ألفا، لاحساب عليهم ولا عذاب، مع كل ألف سبعون ألفا، وثلاث حثيات من حثيات ربي عز وجل
“Rabbku subhanahu telah menjanjikan kepadaku akan memasukkan umatku ke dalam Surga sebanyak tujuh puluh ribu orang tanpa melalui hisab dan azab, bersama setiap seribu orang ada tujuh puluh ribu orang, dan (ditambah lagi) tiga kali cidukan dari cidukan Rabbku ‘azza wa jalla.” [HR Ibnu Majah (4286) dan At Tirmidzi (2437)]
Jika kita memperhatikan hadits di atas dan mencoba menghitung jumlah orang yang diberikan kesempatan oleh Allah untuk masuk Surga tanpa hisab tentulah sangat banyak. Apalagi setelah ditambah dengan tiga kali cidukan dari Allah subhanahu wa ta’ala, maka jumlahnya tentu lebih banyak lagi dan kita tidak bisa mengetahui berapa jumlah persisnya.
Kita memohon kepada Allah agar menjadikan kita sebagai orang-orang yang dianugerahi oleh Allah menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang dapat masuk ke dalam Surga tanpa melalui proses hisab dan azab di Neraka. Amin Ya Rabbal ‘alamin.
Masuk Surga tanpa Hisab dan Azab
بسم الله الرحمن الرحيم
Untuk mendapatkan kesempatan ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat ini termaktub di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari di dalam kitab Shahihnya pada nomor 5705 dan Imam Muslim di dalam kitab Shahihnya pada nomor 218 dari Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
قِيلَ
هَذِهِ أُمَّتُكَ وَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ هَؤُلَاءِ سَبْعُونَ أَلْفًا
بِغَيْرِ حِسَابٍ ... هُمْ الَّذِينَ لَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا
يَتَطَيَّرُونَ وَلَا يَكْتَوُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Dikatakan (kepadaku): Ini adalah umatmu, dan tujuh puluh ribu orang di antara mereka akan masuk Surga tanpa melalui hisab (perhitungan amal) … Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah meminta untuk diruqyah, tidak pernah melakukan tathayyur, tidak pernah melakukan pengobatan dengan besi panas, dan hanya kepada Rabb merekalah mereka bertawakkal.”
Di dalam hadits di atas disebutkan bahwa syarat untuk dapat masuk ke dalam Surga tanpa melalui hisab adalah dengan memenuhi empat syarat, yaitu tidak pernah meminta dirinya untuk diruqyah, tidak pernah melakukan tathayyur, tidak pernah melakukan pengobatan dengan besi panas (kay), dan bertawakkal hanya kepada Allah. Tathayyur adalah menentukan nasib baik atau buruk dengan sesuatu berupa benda, waktu, atau tempat. Contohnya seperti menganggap jika burung peliharaan terbang ke arah kiri sebagai tanda akan terjadi kesialan, menganggap kehadiran burung gagak sebagai pertanda jelek, menganggap hujan gerimis di hari panas sebagai pertanda kematian, dan lain sebagainya.
Di dalam hadits di atas juga disebutkan bahwa jumlah umat Muhammad yang masuk ke dalam Surga tanpa dihisab adalah tujuh puluh ribu orang. Tentunya jumlah ini sangat sedikit sekali jika dibandingkan jumlah umat Muhammad seluruhnya sehingga ada sebagian orang yang menilai kesempatan untuk menjadi salah satu di antara mereka sangatlah kecil kemungkinannya.
Akan tetapi, ternyata jumlah tujuh puluh ribu ini bukanlah pembatasan. Allah subhanahu wa ta’ala -dengan kemurahan dan rahmat-Nya- memberikan kesempatan yang jauh lebih besar kepada umat Muhammad untuk bisa mendapatkan keutamaan masuk Surga tanpa hisab.
Dalil atas hal ini adalah sebuah hadits yang datang dari Abu Umamah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
وعدني ربي سبحانه أن يدخل الجنة من أمتي سبعين ألفا، لاحساب عليهم ولا عذاب، مع كل ألف سبعون ألفا، وثلاث حثيات من حثيات ربي عز وجل
“Rabbku subhanahu telah menjanjikan kepadaku akan memasukkan umatku ke dalam Surga sebanyak tujuh puluh ribu orang tanpa melalui hisab dan azab, bersama setiap seribu orang ada tujuh puluh ribu orang, dan (ditambah lagi) tiga kali cidukan dari cidukan Rabbku ‘azza wa jalla.” [HR Ibnu Majah (4286) dan At Tirmidzi (2437)]
Jika kita memperhatikan hadits di atas dan mencoba menghitung jumlah orang yang diberikan kesempatan oleh Allah untuk masuk Surga tanpa hisab tentulah sangat banyak. Apalagi setelah ditambah dengan tiga kali cidukan dari Allah subhanahu wa ta’ala, maka jumlahnya tentu lebih banyak lagi dan kita tidak bisa mengetahui berapa jumlah persisnya.
Kita memohon kepada Allah agar menjadikan kita sebagai orang-orang yang dianugerahi oleh Allah menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang dapat masuk ke dalam Surga tanpa melalui proses hisab dan azab di Neraka. Amin Ya Rabbal ‘alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar