kenapa penting ??
inti utamanya adalah menjaga amanah Ilmu yang disampaikan oleh generasi
awal sehingga tetap sebagaimana pendapat generasi awal itu..sehingga
terhindar dari kesalahan.. dalam memahami quran dan hadits... baik soal
figh maupun akidah..
sanad adalah kunci kemurnian islam sebagaimana sudut pandang para Ulama terdahulu.. sahabat, tabiin dan tabiun dam memahami maksud Rasulullah.
Dan jika kita keluar dari hukum sanad maka artnya kita hanya memahami agama dengan akal pikiran sendiri atau memahami maksud hadits dan quran menurut kekuatan akal sendiri yang notabenenya banyak cacat celanya karna tidak sebaik ahli ulama terdahulu.
dan inilah yang terkadang menyimpang dari paham paham generasi terbaik dahulu..
Kitab hadits itu oriqinalnya hanya itu itu saja.. dan quran juga isinya itu itu saja.. tapi kenapa umat islam banyak tidak sepaham tentang isinya ??
jwabnya karna yang satu mikirinnya dengan pemahaman sendiri sementara yang lain.. mengikuti paham Ulamanya.. yang bahkan ulamanya ini juga mikir sendiri maksud quran dan hadits tanpa terkait sanad.
Aswaja.. mengutamakan sanad dan sanad mesti terhubung dengan mata rantai rangkaian ulama dahulu samapi sekarang.. dan karna itulah perlu bermadzab karna madzab adalah Ulama ulama bersanad.
Imam Syafi’i ~rahimahullah mengatakan
“tiada ilmu tanpa sanad”.
Al-Hafidh Imam Attsauri ~rahimullah mengatakan “Penuntut ilmu tanpa sanad adalah bagaikan orang yang ingin naik ke atap rumah tanpa tangga”
Ibnul Mubarak berkata :”Sanad merupakan bagian dari agama, kalaulah bukan karena sanad, maka pasti akan bisa berkata siapa saja yang mau dengan apa saja yang diinginkannya (dengan akal pikirannya sendiri).” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Muqoddimah kitab Shahihnya 1/47 no:32 )
Bahkan Al-Imam Abu Yazid Al-Bustamiy , quddisa sirruh (Makna tafsir QS.Al-Kahfi 60) ; “Barangsiapa tidak memiliki susunan guru dalam bimbingan agamanya, tidak ragu lagi niscaya gurunya syetan” Tafsir Ruhul-Bayan Juz 5 hal. 203
Imam Malik ra berkata: “Janganlah engkau membawa ilmu (yang kau pelajari) dari orang yang tidak engkau ketahui catatan (riwayat) pendidikannya (sanad ilmu)”
nah jika mengacu pada uraian kaum salaf diatas.. apakah anda para wahabi salafi memahami agama dengan sanad ?? dan apakah pendiri wahabi salafi sendiri terhubung sanad ??
jika perdiri wahabi terhubung sanad , bagimana jalur silsilahnya sebagai bukti dan bisa di pertanggung jawabkan dunia dan akherat ??
dan jika tidak ter bukti ... maka cukuplah kata Al-Imam Abu Yazid Al-Bustamiy diatas “Barangsiapa tidak memiliki susunan guru dalam bimbingan agamanya, tidak ragu lagi niscaya gurunya syetan” Tafsir Ruhul-Bayan Juz 5 hal. 203. Intaha.
sanad adalah kunci kemurnian islam sebagaimana sudut pandang para Ulama terdahulu.. sahabat, tabiin dan tabiun dam memahami maksud Rasulullah.
Dan jika kita keluar dari hukum sanad maka artnya kita hanya memahami agama dengan akal pikiran sendiri atau memahami maksud hadits dan quran menurut kekuatan akal sendiri yang notabenenya banyak cacat celanya karna tidak sebaik ahli ulama terdahulu.
dan inilah yang terkadang menyimpang dari paham paham generasi terbaik dahulu..
Kitab hadits itu oriqinalnya hanya itu itu saja.. dan quran juga isinya itu itu saja.. tapi kenapa umat islam banyak tidak sepaham tentang isinya ??
jwabnya karna yang satu mikirinnya dengan pemahaman sendiri sementara yang lain.. mengikuti paham Ulamanya.. yang bahkan ulamanya ini juga mikir sendiri maksud quran dan hadits tanpa terkait sanad.
Aswaja.. mengutamakan sanad dan sanad mesti terhubung dengan mata rantai rangkaian ulama dahulu samapi sekarang.. dan karna itulah perlu bermadzab karna madzab adalah Ulama ulama bersanad.
Imam Syafi’i ~rahimahullah mengatakan
“tiada ilmu tanpa sanad”.
Al-Hafidh Imam Attsauri ~rahimullah mengatakan “Penuntut ilmu tanpa sanad adalah bagaikan orang yang ingin naik ke atap rumah tanpa tangga”
Ibnul Mubarak berkata :”Sanad merupakan bagian dari agama, kalaulah bukan karena sanad, maka pasti akan bisa berkata siapa saja yang mau dengan apa saja yang diinginkannya (dengan akal pikirannya sendiri).” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Muqoddimah kitab Shahihnya 1/47 no:32 )
Bahkan Al-Imam Abu Yazid Al-Bustamiy , quddisa sirruh (Makna tafsir QS.Al-Kahfi 60) ; “Barangsiapa tidak memiliki susunan guru dalam bimbingan agamanya, tidak ragu lagi niscaya gurunya syetan” Tafsir Ruhul-Bayan Juz 5 hal. 203
Imam Malik ra berkata: “Janganlah engkau membawa ilmu (yang kau pelajari) dari orang yang tidak engkau ketahui catatan (riwayat) pendidikannya (sanad ilmu)”
nah jika mengacu pada uraian kaum salaf diatas.. apakah anda para wahabi salafi memahami agama dengan sanad ?? dan apakah pendiri wahabi salafi sendiri terhubung sanad ??
jika perdiri wahabi terhubung sanad , bagimana jalur silsilahnya sebagai bukti dan bisa di pertanggung jawabkan dunia dan akherat ??
dan jika tidak ter bukti ... maka cukuplah kata Al-Imam Abu Yazid Al-Bustamiy diatas “Barangsiapa tidak memiliki susunan guru dalam bimbingan agamanya, tidak ragu lagi niscaya gurunya syetan” Tafsir Ruhul-Bayan Juz 5 hal. 203. Intaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar