Pada saat Imam Ahmad digiring menuju tempat eksekusi pencambukan, beliau mendapat dorongan motivasi dari seseorang. Orang itu adalah Abu Haitsam Al 'Ayyar, seorang penjahat di kota itu.
Abu Haitsam mendekati Imam Ahmad dan berkata, "Wahai Imam Ahmad, aku
adalah seorang pencuri. Aku pernah dipukul 18 ribu cambukan agar mau
mengakui perbuatanku. Namun aku tidak pernah mengaku, padahal aku sadar
bahwa aku dalam posisi salah. Jangan sampai anda merubah pendirian
karena cambukan, sedangkan anda dalam kebenaran."
Imam Ahmad saat merasakan pedihnya kulit mengelupas kemerahan akibat cambukan senantiasa teringat petuah bijak dari pencuri yang tidak dikenalnya itu. Dan hal itulah yang membuat beliau merasa kuat dan tabah menjalani penyiksaan demi penyiksaan. Imam Ahmad tidak pernah goyah mempertahankan keyakinan yang dianutnya, agar umat Islam pada masanya tidak berpindah dari akidah ahlussunah wal jamaah.
* * *
Jangan lihat siapa yang mengatakan, tapi lihatlah apa yang dikatakan.
Nasehat baik bisa dari mana saja. Jangan merasa tinggi hati saat ada anjuran baik dari orang yang lebih rendah dari kita.
*Diterjemah dari kitab Al Intishar Li Auliya-i Al Akhyar.
Imam Ahmad saat merasakan pedihnya kulit mengelupas kemerahan akibat cambukan senantiasa teringat petuah bijak dari pencuri yang tidak dikenalnya itu. Dan hal itulah yang membuat beliau merasa kuat dan tabah menjalani penyiksaan demi penyiksaan. Imam Ahmad tidak pernah goyah mempertahankan keyakinan yang dianutnya, agar umat Islam pada masanya tidak berpindah dari akidah ahlussunah wal jamaah.
* * *
Jangan lihat siapa yang mengatakan, tapi lihatlah apa yang dikatakan.
Nasehat baik bisa dari mana saja. Jangan merasa tinggi hati saat ada anjuran baik dari orang yang lebih rendah dari kita.
*Diterjemah dari kitab Al Intishar Li Auliya-i Al Akhyar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar